w

daydreamer

Home Archive for 2018
Terinspirasi dari eyang SDD.


such a road
i am walking and keep my pace
but back to the same intersection
every single turn

please, teach me to run
the wind is too cold
runaway with you probably warming
we can sometimes rue the cruel world

i am longing for you

Sistem Kredit Sosial di Tiongkok “Dapat Mengganggu Kedaulatan Negara-negara Lain”

Menurut penelitian, sistem kredit sosial ini, yang dikritik oleh Orwellian sebagai alat pemantau masyarakat, adalah sistem yang membentuk perilaku bisnis asing.

Sistem kredit sosial di Tiongkok, sebuah sistem data besar untuk memantau dan membentuk perilaku bisnis dan masyarakat, telah mencapai batas terluar Cina yang kemudian mempengaruhi perusahaan-perusahaan internasional.

Sistem ini adalah proyek ambisius yang sedang berkembang; sebuah seri data besar dan Kecerdasan Buatan, di mana sistem ini memberikan skor kredit sosial secara efektif kepada subyek berdasarkan perilaku sosial, politik dan ekonomi mereka 

Akses layanan seperti penerbangan dan kereta api terlarang untuk orang dengan skor rendah, sementara mereka yang memiliki skor tinggi dapat mengakses hak istimewa. Pemerintah Tiongkok ingin agar 1,35 miliar warganya tunduk pada sistem pada tahun 2020.

Tetapi sebuah laporan baru oleh sarjana Cina AS, Samantha Hoffman, untuk Institut Kebijakan Cyber ​​Internasional ASPI di Canberra mengklaim bahwa dampak sistem di luar perbatasan Tiongkok belum dipahami dengan baik, dan sebenarnya sudah membentuk perilaku bisnis asing sejalan dengan preferensi partai Komunis Cina. Ia berkata bahwa sistem ini berpotensi untuk campur tangan langsung dalam kedaulatan negara lain.

Dia juga mengatakan bahwa insiden baru-baru ini di mana pihak berwenang Tiongkok menekan maskapai penerbangan internasional di AS dan Australia agar menggunakan terminologi dari Beijing untuk merujuk pada Taiwan dan Hong Kong,  adalah contoh penting dari perpanjangan tangan aturan sistem kredit sosial kepada perusahaan asing.

“Manajemen kredit industri penerbangan sipil mengatakan bahwa maskapai penerbangan yang dituduh melanggar dituliskan untuk menerapkan dua pedoman kebijakan utama dalam membangun sistem kredit sosial di Tiongkok,” jelasnya. "Kredit sosial digunakan secara khusus dalam kasus-kasus ini untuk memaksa maskapai penerbangan internasional mengakui dan mengadopsi peraturan versi CCP, dan karenanya menekan perspektif alternatif di Taiwan."

Mulai 1 Januari 2018, semua perusahaan dengan lisensi bisnis Tiongkok - suatu keharusan untuk beroperasi di negara itu - dibawa ke dalam sistem kredit sosial melalui persyaratan lisensi baru untuk memiliki 18 digit “kode kredit sosial terpadu”. Melalui nomor ID bisnis ini, pemerintah Tiongkok melacak semua bisnis, melaporkan pelanggaran terhadap Sistem Informasi Kredit Perusahaan Nasional, kata Hoffman. Sistem ini meluas ke organisasi nirlaba, LSM, serikat pekerja, dan organisasi sosial setelah 30 Juni.

"Perusahaan tidak punya pilihan selain mematuhinya jika mereka ingin terus melakukan bisnis di Tiongkok," kata Hoffman kepada Guardian Australia.

Sanksi untuk perusahaan sejauh ini dalam bentuk denda, katanya, mengutip contoh peritel Jepang, Muji, yang didenda 200.000 yuan pada Mei karena label pada produk yang dijual di Tiongkok ternyata terdaftar dari negara Taiwan. Denda tersebut menyebutkan pelanggaran menurut peraturan PRC tentang pelarangan iklan yang merusak "martabat atau kepentingan negara", tetapi pelanggaran itu juga dicatat pada sistem kredit sosial, Sistem Informasi Kredit Usaha Nasional. Daftar ini dapat memicu denda lebih lanjut dari lembaga negara lain, kata Hoffman.

Tidak jelas apakah perusahaan asing memiliki akses ke informasi yang disimpan dalam catatan kredit sosial mereka, atau jika warga negara asing dapat mengetahui apakah perusahaan negara mereka telah membuat konsesi atau mengubah perilaku mereka sebagai hasilnya.

Guardian Australia tidak berhasil meminta komentar dari Qantas, yang diumumkan awal bulan ini bahwa mereka akan mengubah bahasa yang digunakan di situs web globalnya sesuai dengan terminologi yang diinginkan oleh pemerintah Tiongkok untuk Taiwan.

Hoffman adalah rekan akademik tamu di Mercator Institute for China Studies di Berlin. Penelitiannya, Kredit Sosial: Teknologi Penyempurnaan Kontrol Otoriter dengan Konsekuensi Global, diterbitkan bulan Juni 2018, oleh Institut Kebijakan Strategis Australia, sebuah strategi think tank tentang keamanan yang mendesak pemerintah Australia melarang keras campur tangan pemerintah China dalam demokrasi negaranya.

Penelitian itu muncul di tengah periode yang sulit dalam hubungan Australia-Tiongkok; di minggu yang sama Komite parlemen Australia merilis laporan bipartisan yang membuka jalan dikeluarkannya rancangan undang-undang baru terhadap campur tangan asing yang terselubung, koersif atau korup.

Apakah sistem kredit sosial itu?

Kritik terhadap sistem kredit sosial Tiongkok yang dikatakan oleh Orwellian adalah bahwa sistem ini sebagai alat pemantauan sosial dan penindasan politik; tetapi pemerintah Tiongkok mengatakan itu adalah cara meningkatkan efisiensi administrasi dan mendorong kepercayaan dan perilaku moral oleh warganya.

Orang-orang dapat masuk daftar hitam karena pelanggaran seperti merokok di kereta api, menggunakan tiket yang kadaluwarsa atau gagal membayar denda, serta menyebarkan informasi palsu atau menyebabkan masalah pada penerbangan, menurut pernyataan yang dirilis oleh Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional Tiongkok pada bulan Maret.

Warga negara dengan skor kredit tinggi dapat mengakses hotel, rumah sewa, dan bahkan sekolah yang lebih baik; sementara mereka yang memiliki skor kredit rendah dapat secara sementara atau permanen dilarang mengambil pesawat atau kereta api, seperti yang terjadi pada 6,15 juta orang pada tahun 2017, berdasarkan angka pemerintah sendiri. Versi percontohan dari skema yang dijalankan tahun ini di Kota Hangzhou dilaporkan melihat warga dengan peringkat kredit sosial yang tinggi mendapatkan akses gratis ke fasilitas gym dan waktu tunggu rumah sakit umum yang lebih pendek.

Di sisi bisnis, Brookings Institute telah melaporkan bahwa bisnis yang membayar pajak tepat waktu dan “mematuhi tuntutan pemerintah” akan mendapatkan kondisi pinjaman yang lebih baik dan akses yang lebih mudah ke tender publik; bisnis yang tidak patuh akan menghadapi kondisi bisnis yang lebih sulit.

Tetapi beberapa peneliti percaya kekuatan dan jangkauannya mungkin terlalu dibesar-besarkan.

Peneliti Universitas Teknologi Queensland, Meg Jing Zeng mengatakan bahwa disamping sistem kredit sosial dapat digunakan untuk menghukum para pembangkang politik seperti wartawan Liu Hu, sistem itu mungkin memiliki manfaat positif bagi warga Tiongkok karena pejabat pemerintah bisa saja masuk daftar hitam untuk perilaku korup. Lebih dari 1.100 pejabat berada di daftar ambang batas pada Desember 2017, menurut organisasi media negara Harian People.

Sebuah studi akademik tentang sistem kredit sosial yang dirilis bulan lalu oleh peneliti Belgia Rogier Creemers mengatakan bahwa walaupun pemerintah Tiongkok memiliki ambisi tinggi untuk sistem tersebut, alat ini tetap saja alat yang relatif tidak beradab saat ini.

"Mungkin lebih akurat untuk memahami sistem kredit sosial sebagai sebuah ekosistem yang menginisiasi pembagian logika dasar yang sama, daripada mesin yang sepenuhnya terpadu dan terintegrasi untuk kontrol sosial," tulisnya.


***

Tulisan ini merupakan terjemahan dari artikel yang dimuat di The Guardian hari Rabu, 27 Juni 2018, ditulis oleh Kelsey Munro. 
Berikut link artikelnya: 
https://www.theguardian.com/world/2018/jun/28/chinas-social-credit-system-could-interfere-in-other-nations-sovereignty


Author: Rain Chudori




GENUINE. The first word ever exists since the first page until the last page I read this book. I remember a friend that also likes to write some piece like Rain wrote in the book. Feels so introvert and we could just drown in it, feel the romanticism, feel the agony, feel the relief. We can just keep reading without knowing what kind of intention in their writings but still feeling something.
I also like daydreaming, having a guardian angel, dating strangers or just walking through the city without any purposes. This book reminds me of my self. I like to walk to a stranger place in Jakarta, just count on Google (I just do not know what my life would be without Google, haha) Map. Visiting cafes, museums, or some noisy concerts. It is always fun being in the crowd where no one will recognize you.

I like to talk aimlessly with someone in strange time and strange place. Even though maybe the someone is not my best friend, I prefer that way, because I will never be able to talk deep things with people surround me. It is very easy to talk with some strange. Sometimes I think I talk alone, my sisters even told me so.

Moreover, it is very easy to imagine the city that Rain creates in the book. She gives us maps along with the book and what I love about is the history. I always love the mystery of something and history is always a mystery. I absolutely fall in love with the conversation. I imagined it a lot but Rain perfectly wrote it into beautiful pieces

“Isn’t that the beginning of love?’ she asked. “Everyone here is in a state of suspension. They are either in love, looking for love, or waiting for love. And it all begins by understanding each other.” (Hal. 87)

I would love to visit the places in Jakarta, another time.

Sometimes, he was like the city itself: loud, chaotic, and full of color, which made it even more difficult for her to parse through everything around him, and truly know what lied beneath. (Hal. 61)


Author: Neil Gaiman

Membaca buku petualangan di dunia ajaib memang selalu mengasyikkan sejak saya kecil. Ditambah lagi, Neil Gaiman adalah penulis favorit saya. Melihat nama penulisnya membuat saya segera ingin membeli buku ini tanpa melihat blurb-nya. Kurasa buku memang sangat sulit mengecewakan perasaan manusia dibanding manusia lain.

Saya selalu bermimpi tidak ingin menjalani hidup yang biasa saja. Tiba-tiba saja hidup berubah dan orang-orang yang pernah kau kenal sejak kecil merasa bahwa kau tidak pernah hidup di dunia ini. Kau bebas melenggang di dunia yang tidak mengenalmu. Hidup yang biasa saja seringkali tidak menyenangkan. Termasuk si tokoh lelaki dalam buku ini, Richard Mayhew, yang tertekan oleh tunangannya sendiri. Ya ampun, dasar manusia, selalu takut kehilangan sesuatu yang menurut banyak orang hal itu baik bagi dirinya, walaupun sebenarnya sangat menyakitkan buatnya. Jangan biarkan hidupmu dipengaruhi oleh orang lain. Ini juga peringatan buat saya sendiri. Hidup normal pasti membosankan. Nakal lah di lain hari. Haha.

Menyenangkan membayangkan bahwa di dunia tempat kau hidup itu memiliki sisi lain yang tak terlihat. Mereka bisa melihatmu tapi kau tak bisa melihat mereka. Atau, di antara gedung-gedung tua tempatmu berkunjung ada pintu-pintu rahasia menuju dunia lain yang tak pernah kau bayangkan sebelumnya. Ada pasar malam yang sangat ramai di satu tempat tapi yang bisa kau tatap hanya kekosongan malam. Saya ingin ke Kota Antah Berantah ini. Seperti semua buku tentang dunia ajaib yang pernah saya baca. Tolong jangan tanyakan umur saya dan mimpi setiap orang berbeda. Haha. Neil Gaiman adalah penulis yang cukup detail menggambarkan sesuatu, karena itu cukup mudah membayangkan latar tempat cerita ini berlangsung. Ah, dan juga dituliskan dengan sistematis.

Salah satu hal yang membuat saya kagum pada Neil Gaiman, sepertinya dia memang seorang feminis. Tokoh pahlawan dan yang paling kuat dalam buku ini didominasi oleh perempuan. Pertama, Door, gadis yang kehilangan seluruh keluarganya dalam sekejap namun tetap kuat untuk selamat dan mencari tahu apa sebenarnya yang terjadi dalam hidupnya. Kedua adalah tokoh favoritku dalam buku ini, Hunter, seorang pengawal sewaan yang paling kuat dan ditakuti oleh pembunuh lainnya. Kenyataannya, Hunter adalah seorang perempuan yang berperawakan mungil. Bahkan, salah satu tokoh utama lain bernama Islington, adalah malaikat androgini, campuran karakter feminis dan maskulin. Neil Gaiman seakan-akan tidak ingin tokoh-tokoh utama hidup dalam karakter maskulin.

Saya membaca beberapa buku tentang petualangan di dunia ajaib dan buku ini memuat ide-ide fantasi yang menarik. Menarik dalam artian diluar dugaan dan imajinasi. Neil Gaiman kreatif menciptakan dunia ajaib bernama Neverwhere ini. Beberapa bagian lokasinya memang sesuai dengan dunia nyata sehingga terasa akrab dibaca. Tapi saya tidak merekomendasikan buku ini untuk anak-anak, beberapa bagiannya sepertinya agak sadis.


Author: Gabriel Zevin

Entah cerita ini pantas disebut cerita misteri atau novel drama keluarga yang menye-menye. Satu hal yang kusukai, buku ini memuat tentang kehilangan sebuah barang, bunuh diri seorang perempuan dan ada polisi. Semacam cerita misteri atau detektif kesukaanku. Tapi, secara keseluruhan yang membuat saya menyukai buku ini adalah karena A.J Fikry adalah pemilik toko buku yang tentu saja membahas beberapa referensi buku menarik. 

Sesungguhnya awalnya, saya heran mengapa ada pemilik toko buku yang tidak menyukai begitu banyak genre buku. Lambat laun semua terjelaskan tentang toko buku itu. Saya juga bercita-cita ingin memiliki toko buku meskipun menurutku toko buku bukan surge seperti yang orang-orang selalu katakan, karena membutuhkan banyak uang untuk menikmati toko buku. Sebuah tempat dengan akses buku gratis lah yang bisa disebut surga.

Ceritanya sungguh mengalir, Gabrielle Zevin menulis dengan satu norma wajib dalam dunia menulis: membuat pembaca penasaran. Walaupun begitu, saya dengan mudah menebak siapa orang tua dari anak yang ditemukan oleh si pemilik toko buku. Saya juga membayangkan akan menjadi Amelia. Mungkin saja masa depanku pun seperti itu, marketing sebuah penerbit buku mayor yang mengunjungi berbagai toko buku untuk menawarkan beberapa buku yang menarik buatku. Eh, dan juga telat menikah. Bukannya pilih-pilih, tapi sama seperti Amelia, sulit menemukan laki-laki yang juga memiliki minat sama denganmu. Saya tidak mau menghabiskan hidup bersama laki-laki yang membahas sepatu apa yang harus dia beli untuk ke pesta reuni. Di saat bersamaan, saya sedang ingin bercerita tentang buku ilustrasi keluaran baru Alice In The Wonderland, judul buku yang mungkin tidak pernah dia dengar sepanjang hidupnya. Ada satu kutipan yang kusukai dalam buku ini.

Manusia mengemukakan kebohongan menjemukan tentang politik, Tuhan, dan cinta. Kita tahu segalanya yang perlu kau ketahui tentang seseorang dari jawaban atas pertanyaan ini. “Apa buku favoritmu?” (Hal. 95)

Meskipun saya bisa menebak si empu anak bayi temuan A.J. Fikry tapi saya tetap kaget saat tahu kenyataan yang diungkap oleh tokoh polisinya. Perasaan seperti ini saat membaca buku selalu menyenangkan. Saya juga membayangkan apa saya bisa menulis cerita yang bisa membuat orang menangis, kesal, kaget atau marah. Contohnya, serial The Game of Thrones, buku yang difilmkan selama bertahun-tahun dan membuat seseorang seperti ingin membunuh tokoh dalam seri itu. Mengapa tak ada yang repot-repot sih menerjemahkan bukunya ke dalam bahasa Indonesia? Tolong!

Buku ini cukup memberikan pencerahan buatku, tentang kehilangan, kasih sayang atau mengingatkan tentang bagaimana tololnya seseorang ketika jatuh cinta. Makanya kadang-kadang terpikir selama membaca, mungkin buku ini adalah genre novela drama yang termasuk dalam kategori “tidak terlalu menarik” di daftar genre buku bacaanku. Tapi saya suka sekali percakapan-percakapan A.J. Fikry dengan dirinya sendiri, termasuk hal-hal tentang membaca, sangat mencerahkan.

Kita membaca untuk mengetahui kita tidak sendirian. Kita membaca karena kita sendirian. Kita membaca dan kita tidak sendirian. Kita tidak sendirian. (Hal. 263)

Atas permintaan Kemal, saya akan menceritakan pengalaman traumatis dilecehkan laki-laki.
Pertama, mungkin sekitar tahun 2007 atau 2008 kejadian ketika saya mengalami kecelakaan motor di jalan Racing Center.
Sekitar pukul 1 atau 2 siang saya bermaksud berbelanja di sekitar jalan itu dengan mengendarai motor. Saat keluar dari lorong, tentu saja saya memperlambat laju motor karena harus waspada kendaraan yang melintas di depan saya. Ketika saya bersiap melaju kembali, tiba-tiba seorang laki-laki memperlambat laju motornya dan mengimbangi jalan saya. Dia tiba-tiba meremas buah dada saya dan saya pun tidak bisa lagi mengendalikan laju motor karena kaget, marah, takut, pokoknya perasaan yang campur aduk. Saya pun pulang dalam keadaan luka-luka tanpa tahu harus berbuat apa menindaki orang tersebut karena jangankan nomor plat motornya, wajahnya pun tak sempat saya lihat.

Saya jatuh lagi dari motor kedua kalinya pada tahun 2015 karena perbuatan laki-laki jahat. Mereka memang tidak melecehkan saya tapi berusaha mencuri tas saya. Kejadian itu sekitar pukul 9 malam dan memang sedang ramai isu begal. Tapi karena tas tote yang saya sampirkan di bahu itu tersangkut di tangan saya yang memegang setir motor jadi tas itu pun robek dan menjatuhkan semua isi barang saya. Saya tidak mungkin melepaskan setir motor karena itu adalah pegangan gas motor dan akhirnya mereka tidak mengambil apa-apa dari saya. Namun, sialnya saya oleng dan akhirnya terjerembab di jalan aspal Pettarani.
Sejak itu, saya tidak berani mengendarai motor di malam hari. Hal paling traumatis yang masih menghantui saya sampai hari ini adalah saya selalu takut jika ada laki-laki yang laju kendaraannya bersamaan di samping kendaraan saya. Saya gemetaran tiap kali membawa motor lalu ada laki-laki melambat di samping. Pernah suatu kali, di pinggir jalan Perintis pukul setengah 10 malam saya berhenti sebentar untuk mengecek barang di dalam tas. Lalu ada seorang laki-laki berjalan lambat melewati saya, tiba-tiba air mata saya jatuh saking takutnya, padahal laki-laki itu hanya melewati saya. 
Seringkali teman-teman saya suka bertanya mengapa saya lebih sering dan suka diantar jemput. Mengapa saya juga sangat takut berkendara sendirian di malam hari. Dengan sedih kali ini saya menjawab yang sebenarnya lewat cerita ini.

Sebagai seorang perempuan yang tergolong kuat mental menghadapi apa pun, ternyata saya masih merasa lemah. Padahal saya juga sadar akan hak sebagai perempuan, hak apa saja yang saya punyai dan apa yang harus saya lakukan jika hak saya dilanggar orang lain. 
Saya kemudian berpikir, apa kabar perempuan lain di sana yang tidak terbiasa hidup keras dan tidak tahu haknya sendiri, lalu tiba-tiba mengalami pelecehan seksual?
Hal kecil yang saya alami saja bisa membuat trauma berkepanjangan. Bagaimana dengan saudara-saudara perempuan saya di luar sana?


Masalah tidak bisa langsung selesai jika si pelaku pelecehan seksual sudah dihukum. Kita mesti punya penanganan yang tepat dan tindak lanjut terhadap si korban. Saya harap suatu hari saya bisa membuat lembaga bantuan kesehatan mental bagi perempuan-perempuan yang pernah mengalami pelecehan seksual.
Langganan: Postingan ( Atom )

About Me

Foto saya
Weny Mukaddas
usual nerd girl with glasses
Lihat profil lengkapku

Blog Archive

  • ▼  2018 (6)
    • ▼  Juli (2)
      • Sajak Kecil Tentang Cinta
      • Sistem Kredit Sosial di Tiongkok
    • ►  Juni (1)
      • Imaginary City
    • ►  Mei (2)
      • Kota Antah Berantah
      • The Storied Life of A.J. Fikry
    • ►  Januari (1)
      • Dunia yang Tidak Pernah Ramah Pada Perempuan
  • ►  2017 (3)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  September (2)
  • ►  2016 (7)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (5)
  • ►  2015 (16)
    • ►  September (3)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (4)
    • ►  Mei (4)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (3)
  • ►  2014 (18)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (4)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Mei (3)
    • ►  April (3)
    • ►  Februari (2)
    • ►  Januari (3)
  • ►  2013 (12)
    • ►  November (1)
    • ►  Juli (2)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (8)
  • ►  2009 (20)
    • ►  April (20)

LATEST POSTS

  • Menulis adalah Kekuasaan
    Menulis adalah cara melepaskan diri dari kegilaan, kata Agus Noor. Hujan memang sedang gila-gilaan menggedor loteng Rumata Art Space pada h...
  • diam
    Thursday, March 12, 2009 at 4:34pm | diam ??? diam slalu saja memupukkan kebingunganku diam tak pernah menyelesaikan kemelut ini...
  • Kutukan
    Seperti kutukan. Aku membiru, bimbang dalam diam Sementara hatiku semacam meriam. Kau mempekerjakan anggota tubuhmu secara bebas dan baha...
  • Pendongeng untuk Aufa dan Althaf
    Kak Nana, anak ekonomi. For sure! Setelah beberapa kali bertemu dia di beberapa event, belakangan saya tahu kalau dia anak ekonomi. Kebet...
  • Dear Tari, Perempuan Misterius yang Jatuh Cinta Pada Masa Lalu
        Saya mau ber- HIGH FIVE dengan Kak Tari. Ini kali kedua saya menengok blog -nya. Pertama, waktu dia me- review blog saya dan kedua ada...
  • Morning Overture
    Aku tak pernah lupa Saat itu air hujan dan matahari sedang berlomba menyambut pagi. Antara menyelami lautan dengan cahaya Atau tenggelam ...
  • Gelombang Alfa Penuntun Kearifan
    SUPERNOVA :  GELOMBANG Karya Dewi Lestari Penyunting : Ika Yuliana Kurniasih Yogyakarta: Penerbit Bentang (PT. Bentang Pusaka) ...
  • Eks Tapol
    Buku               : Mati Baik-Baik, Kawan. Pengarang       : Martin Aleida             Membaca Martin Aleida semacam tengge...
  • Selamat Ulang Tahun #2
    Tahukah kamu Semakin detil hal yang kuperhatikan dari dirimu Adalah bukti bahwa semakin besar rasa sayangku? Misalnya saat aku ba...
  • Rindu
    Hanya kepada langit biru, rindu berlindung menabuh kesetiaan para pecandu bergelung menunggu perjumpaan dengan kekasihnya, laut ses...

Social Media

Facebook  Instagram Linkedin Path Yahoo

Twitter

Tweets by @weenny_
Diberdayakan oleh Blogger.

Followers

Copyright 2014 w.
Designed by OddThemes