Sabtu, 22 Agustus 2015

Pendongeng untuk Aufa dan Althaf


Kak Nana, anak ekonomi. For sure! Setelah beberapa kali bertemu dia di beberapa event, belakangan saya tahu kalau dia anak ekonomi. Kebetulan saya dekat dengan beberapa anak ekonomi dan tahu kalau mereka sering berinteraksi.
Nah, kali ini saya akan mereview blognya : matamatahari.tumblr.com dalam rangka mengikuti tema menulis review blog peserta Kelas Menulis Kepo setiap hari Senin dan Kamis. Dengan hashtag batusekam (baku tulis senin kamis).

Sebenarnya saya mau mereview blog hari Senin tapi karena kurang teliti, saya bingung sebenarnya siapa yang bernama Zia di grup Kelas Menulis Kepo. Zia, sama dengan nama adik mantan. Setelah saya perhatikan nama-nama yang mendaftar, baru ketahuan. Tapi saya mengeceknya waktu hari Kamis, ya sudahlah. Akhirnya saya mulai review blog yang dapat giliran di hari Kamis, 20 September 2015.

Saya membaca blog Kak Nana dan juga blog lainnya tentunya sejak bergabung di grup Line Kelas Menulis Kepo. Waktu itu, saya ingin mengikuti tantangan menulis blog sebulan. Saya harus mencari sesuatu yang bisa mendorong saya menulis (mungkin butuh jodoh pemberi motivasi). Akhirnya saya dibolehkan bergabung dalam komunitas menulis ini. Selalu ingin ikut kelas dan berkenalan dengan teman-teman tapi saya anaknya pemalu. Ya Tuhan, saya terlalu banyak curhat, bukannya review blog.

Membaca blog kak Nana itu sejak dia mengunggah tulisannya berjudul Gunung dan Kawanku. Kesan pertama membaca tulisannya ini yaitu amazed. Beliau dengan mudah membawa emosi para pembacanya. Semacam cerita fiksi tapi tidak basi. Melihat-lihat tulisannya yang lain (kemudian kepo), saya makin yakin kalau tumbr-nya semacam kumcer yang tidak membuat pembaca cepat bosan.  Deskripsinya cukup detail, menurutku ini salah satu ciri khas penulis sukses. Agak-agak sufistik, semoga saya tidak berlebihan menulis ini. Memperhatikan tulisan Kak Nana, saya yakin dia punya banyak referensi bacaan. Salah satunya mungkin buku-buku bergenre filsafat.

Tumblr kak Nana sederhana, saya suka. Kadang mata saya cepat lelah dan kurang fokus melihat terlalu banyak warna dan kelap-kelip di layar computer dan saya juga suka hal-hal yang simpel saja. Kalau boleh menyarankan ke Kak Na’, buatlah buku perjalanan. Eh, atau kumpulan cerpen saja, Kak. Saya, sebagai seorang penggemar novel, senang membaca tulisan Anda. Ohiya, saya juga kenal @dhilayaumil yang sempat di sebutkan dalam tumblr (kali ini bukan kepo, murni karena kebutuhan review). Kami bertemu di komunitas Ammacaki dan Klub Buku.

Kak Na’, saya betul-betul penasaran. Aufa dan Althaf itu nama apa? Nama orang atau calon nama anak?

Oke, sekian saja review dari saya. Semoga di lain waktu saya bisa berbincang lebih banyak soal referensi buku dengan Kak Nana. Pun dengan teman-teman kelas menulis lainnya. Tulisan kalian keren-keren. Err, maaf ya Kak Na’, saya tidak membaca keseluruhan serial Gunung dan Kawanku. Please, dibuatkan buku saja. Mungkin dilain waktu, saya ingin membuat cerita dongeng bersama Kak Na'. Haha


Sampai jumpa di review blog berikutnya. #batusekam

1 komentar:

  1. terima kasih sarannya, kak Weny.

    Aufa dan Althaf adalah dua nama masa lalu yg ingin saya hadirkan kembali di masa depan.

    BalasHapus